Motivasi atau Disiplin Lebih Penting Mana?

Ada istilah mentok menulis atau  bisa disebut mental block dan writer’s block. Setiap orang pasti pernah mengalaminya, apalagi bagi penulis pemula. Oleh karena para penulis atau mentor dan komunitas literasi berlomba-lomba untuk memberi semangat agar tetap produktif menulis. Tapi kenyataannya tak semudah itu. Karena beberapa alasan atau faktor baik faktor internal maupun eksternal yang membuat semangat nulis jadi mentok.

Tapi dalam hal ini saya tidak ingin membahas apa saja atau tips untuk semangat menulis, akan tetapi saya ingin memberikan sedikit pemahaman tentang dua hal diatas.

Memang betul kita sering mengalami menulis itu karena berawal terinspirasi atau termotivasi, entah itu saat mendengarkan orang lain atau saat membaca artikel yang menarik dan menggugah semangat. Sehingga kita memiliki energi dan keinginan untuk bertindak atau mau mencoba menulis untuk menjadi penulis.

Tapi pada kenyataannya tidak cukup disitu. Pada hakikatnya semua hal bukan karena semangat atau terinspirasi semata karena itu sifatnya hanya semantara. Seperti saat kita mendengarkan sang motivator di ruangan seminar atau pelatihan begitu membara dan tenang, menggebu-gebu untuk menjadi bisa, untuk menjadi sukses. Tetapi saat keluar ruangan entah ide itu bisa hilang atau semangat itu redup kembali.

Lika liku persiapan demoss

Hai hai semuaa… 👋🏻👋🏻

ini adalah sedikit cerita dari lika liku persiapan demos kita yang kompak itu yaa👋🏻

Demo ekskul, atau demonstrasi ekstrakurikuler, adalah kegiatan yang diadakan sekolah untuk memperkenalkan berbagai kegiatan ekstrakurikuler (ekskul) kepada siswa baru, terutama saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai berbagai ekskul yang ada, sehingga siswa baru dapat memilih ekskul yang sesuai dengan minat dan bakat mereka. Nahhh dari sekian kompak nya mereka, ada banyakk sekali memories yang didapatkan.

Di mulai dari bulan Mei, perbicaraan tentang ini sudah berkoar-koar dimana-mana. Dan kita mempersiapkan ini mulai dari tanggal 11-07-2025, hari pertama kita mulai latihan dance. Dikumpulkan semua anggota pramuka dan rata” yang mengikuti demos ini adalah anak kelas 11 ditambahkan 1 saja anak kelas 12.

Latihan dengan waktu yang singkat itu bisa membuat pertunjukan yang sangat membanggakan kita, karna apa? kita kagum dengan kekompakan mereka, bahkan mereka rela hari libur yang seharusnya mereka pakai untuk liburan tapi mereka datang ke sekolah untuk latihan demos yang akan ditunjukkan dan dilihat oleh adik’ kelas mereka. Bahkan walaupun 1x kumpulan mereka tida full hadir smua tapi…. di latihan terakhir mereka bisa mengkompakan satu sama lain.

KESERUAN LATIHAN PRAMUKA SMKN 1 PULOAMPEL

Hai hai semuaa👋🏻


Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan

salam pramuka⚜️

Sabtu, 26 Juli 2025.
Anggota pramuka melaksanakan latihan seperti biasanya, dengan tambahan ada anggota baru dari adik-adik kelas 10.


Diawali dengan apel pagi untuk membuka latihan yang akan dilakukan memang sudah menjadi kebiasaan kita. Setelah apel pagi, semuanya diarahkan untuk masuk kedalam kelas.
“saling belajar, bukan untuk mengajari layaknya guru”
Materi kali ini kita membahas tentang biodata bapak Baden Powell, bapak pandu Indonesia dan bapak pramuka Indonesia serta membahas sedikit tentang sejarah pramuka. Kegiatan didalam kelas berlaku dari pukul 9 sampai pukul 10 pagi.
Setelah materi sudah selesai, dilanjutkan dengan kegiatan diluar.


Selanjutnya adalah PBB, peraturan baris berbaris.
kita mulai dari awal (tanpa tongkat) ini untuk melatih kekompakan langkah langkah dalam penggerakan.
Materi PBB pun selesai, ini saatnya istirahat. Semua dikerahkan untuk wajib membawa bekal untuk makan bersama, tapi bukan makan anggun melainkan makan di satu alas makan yang sama dan memakannya bersama sama. Dengan diberikan waktu 15 menit makanan harus habis bersih dan tidak ada sisa.
Setelah semuanya selesai, sesi hari ini pun berakhir.

Analisis Emotif Pendekatan dalam Apresiasi Sastra Menurut Teori Abrams pada Novel Balada Si Roy Karya Gol A Gong

Sumber: Gramedia.com

“Pikiran feodal harus dirobohkan, oligarki harus ditumbangkan.” -Gol A Gong, Balada Si Roy.

Novel Balada Si Roy karya Gol A Gong telah diadaptasi menjadi sebuah film tahun 2022 yang disutradarai oleh Fajar Nugros, dirilis tanggal 19 Januari 2023. Film berlatar tempat di Serang, tokoh Roy dibintangi oleh aktor Abidzar Al-Ghifari. Semula novel ini terlihat seperti fiksi remaja pada umumnya, tetapi terdapat beberapa perbedaan yang menjadi daya tarik pembaca. Sekilas Balada Si Roy membahas tentang kisah asmara antara Roy dengan Ani, kedekatan keduanya memancing amarah sang penguasa sekolah yaitu Dullah yang juga mencintai gadis tersebut. Novel ini tidak hanya membahas perihal cinta, melainkan ada beberapa hal menarik yang akan dianalisis melalui pendekatan emotif dalam apresiasi sastra menurut teori Abrams.

Pertemanan yang terjalin antara Roy, Andi, dan Toni diberikan nama geng RAT ingin menentang perbuatan yang dilakukan oleh Borsalino mendapatkan dukungan dari murid lain. Geng Borsalino diketuai oleh Dullah sangat ditakuti oleh semua murid karena ayahnya merupakan orang yang berkuasa di Serang, sehingga sering kali menindas dan merendahkan sesuka hati. Sikap Dullah ini tentu ada di kehidupan nyata, di mana orang kaya dengan seenaknya menindas, merendahkan, menghina, dan mencaci maki golongan kelas bawah. Orang seperti Dullah merasa memiliki kuasa, harta, dan tahta yang bisa membeli apa pun atas kehendaknya. Golongan dari kelas bawah harus tunduk, selalu menghormati, dan merasa segan kepadanya. Penyebabnya karena pemikiran feodalisme dan oligarki.

Goodby 2024

sumber foto: https://kumparan.com/

Rasanya 2024 itu kemarin terasa cepat berlalu. Kini sudah mau menginjak di tahun baru 2025. Sejenak kita berpikir, apa saja yang telah dilalui, apa saja yang telah dikerjakan dan direncanakan, apakah jauh dari harapan atau  meleset dari apa yang ditargetkan. Tentu beragam jawaban dari pertanyaan itu. Terkait siapa diri kita ini, mengemban amanah apa, berperan sebagai apa tentu ada tingkat kesulitan dan tantangan yang berbeda pula. Namun jika bisa disimpulkan inilah akhir dari semua apa yang telah kita lalui. Semua kesulitan semua kemudahan, kegagalan dan keberhasilan kita bisa ukur dari akhir tahun ini menjadi bahan koreksi atau evaluasi untuk tahun 2025 kededepan.

Entah itu tentang target yang belum tercapai, kerugian dan kegagalan dalam bisnis maupun dalam romantika kehidupan rumah tangga maupun kehidupan sosial yang kadang-kadang membuat kita mengelus dada. Kadang ada ujian atau cobaan yang datangnya tidak konfirmasi atau juga kejutan yang indah yang terus kita rasakan sampai kita lupa dengan semua anugerah yang diberikan oleh Allah kepada kita. Seperti badan yang sehat, keluarga yang lengkap, dan pencapaian-pencapain kehidupan yang lainnya.

Analisis Historis dan Emotif pada Novel Max Havelaar Karya Multatuli Menggunakan Pendekatan dalam Apresiasi Sastra Menurut Teori Abrams

Sumber: Gramedia.com

“Ya, dia cerdik … tapi ada kecerobohan dalam kecerdikannya. Dia pintar … tapi tidak memanfaatkan kepintarannya dengan baik. Ya, dia baik hati, tapi … dia memamerkannya!”
―Multatuli,
Max Havelaar or the Coffee Auctions of the Dutch Trading Company.

Novel Max Havelaar ditulis oleh Multatuli (nama pena penulis Belanda yaitu Edward Douwes Dekker) hanya dalam waktu satu bulan pada tahun 1859 di sebuah losmen di Belgia. Tahun 1860 novel ini terbit untuk pertama kalinya dalam bahasa Belanda dengan judul asli Max Havelaar, of De koffij-veilingen der Nederlandsche Handel-Maatschappij (Max Havelaar atau Lelang Kopi Perusahaan Dagang Belanda). HB Jassin menerjemahkan novel ini dari bahasa Belanda aslinya ke dalam bahasa Indonesia tahun 1972, dicetak ulang pada 1973, dan ditahun yang sama mendapat penghargaan dari Yayasan Prins Bernhard diundang untuk tinggal di Belanda selama satu tahun.

Max Havelaar diadaptasi menjadi sebuah film tahun 1976 yang disutradarai oleh Fons Rademakers, ditujukan sebagai bagian dari kemitraan antara Belanda-Indonesia. Film ini melibatkan beberapa aktris Indonesia seperti Rima Melati, tetapi relatif tidak populer di Indonesia, bahkan sempat dilarang beredar oleh pemerintah Orde Baru setelah beberapa saat diputar di gedung bioskop. Film ini tertahan di Badan Sensor Film (BSF) selama sepuluh tahun sebelum beredar dan sewaktu pada awal pembuatannya sudah menimbulkan kericuhan. DA Peransi yang awalnya menjadi ko-sutradara menarik diri karena perbedaan prinsip mengenai cara penanganan kisah, sehingga film ini penyelesaiannya memakan waktu tiga tahun, dan tidak diperbolehkan untuk ditayangkan di Indonesia sampai tahun 1987.

Peringatan Hari Ibu, Smartfren Community Kabupaten Serang Ajak Perempuan Berkarya dan Berdaya Lewat Menulis Buku

Kabupaten Serang – Dalam rangka memperingati hari ibu, Smartfren Community Kabupaten Serang berkolaborasi dengan Gerakan Pembudayaan Minat Baca (GPMB) Kabupaten Serang serta Gerakan literasi dari SMKN 1 Pulo Ampel dan MAS Nurul Hidayah Bojonegara mengadakan diskusi literasi dengan menghadirkan dua narasumber yakni Fitri Amaliyah seorang pengarang buku novel Fiil Mudhoriik dan Widiyah Penulis novel Fluida Rasa yang bernama Widiyah di SMKN 1 Puloampel Kabupaten Serang pada, Senin (23/12/2024).

Leo Ikals selaku Leader Smartfren Community Kabupaten, Founder Kreator Merdeka sekaligus ketua GPMB Kabupaten Serang mengatakan bahwa perempuan harus berdaya, salah satunya adalah dengan cara menulis atau membuat karya sebuah buku, atau menjadi seorang penulis.

“Lewat momen hari ibu ini kita ingin mengajak kepada para perempuan dimanapun untuk bisa berdaya, salah satunya adalah dengan menulis buku. Kenapa menulis? Karena menulis dapat memberikan banyak manfaat, seperti Meningkatkan kesejahteraan mental, Memicu kreativitas individu, Membuka bakat terpendam seseorang, Meningkatkan keterampilan individu dalam mencari solusi, Menumbuhkan rasa syukur individu.” Tutur Leo Ikals dalam Sambutannya.

Peringatan Hari Ibu, Smartfren Comunity Kab. Serang Ajak Perempuan Berkarya dan Berdaya Lewat Menulis Buku

Foto kegiatan diskusi literasi dari samping kiri Widiya, pengarang novel Fluida Rasa dan
Fitri Amaliyah, pengarang novel Fiil Mudhari serta Leo Ikals leader smarfren comunity Kab serang, Ketua GPMB Kab serang.

Kabupaten Serang – Dalam rangka memperingati hari ibu, Smartfren Community Kabupaten Serang berkolaborasi dengan Gerakan Pembudayaan Minat Baca (GPMB) Kabupaten Serang serta Komunitas Rumah Menulis dari SMKN 1 Pulo Ampel dan MAS Nurul Hidayah Bojonegara mengadakan diskusi literasi dengan menghadirkan dua narasumber yakni Fitri Amaliyah seorang pengarang buku novel Fiil Mudhoriik dan Widiyah Penulis novel Fluida Rasa yang bernama Widiyah di SMKN 1 Puloampel Kabupaten Serang.

Leo Ikals selaku Leader Smartfren Community Kabupaten sekaligus ketua GPMB Kabupaten Serang mengatakan bahwa perempuan harus berdaya, salah satunya adalah dengan cara menulis atau membuat karya sebuah buku, atau menjadi seorang penulis.

“Lewat momen hari ibu ini kita ingin mengajak kepada para perempuan dimanapun untuk bisa berdaya, salah satunya adalah dengan menulis buku. Kenapa menulis? Karena menulis dapat memberikan banyak manfaat, seperti Meningkatkan kesejahteraan mental, Memicu kreativitas individu, Membuka bakat terpendam seseorang, Meningkatkan keterampilan individu dalam mencari solusi, Menumbuhkan rasa syukur individu.” Tutur Leo Ikals dalam Sambutannya.

Rumput.

Pernah ngga sih kalian mikir rumput itu ga cuma tanaman liar yang tumbuh gitu aja.Rumput juga ada loh manfaatnya contohnya buat makan hewan dan juga jadi pupuk organik dan semacamnya,tapi rumput itu tuh bisa jadi teman kita loh ketika kita sedih,dan kita juga bisa bercerita tentang kehidupan kita yang ga bisa diceritain ke orang lain apalagi yang ga punya pasangan itu sih lebih sedih sih, makannya itu kita bisa bercerita ke rumput baik itu masalah hidup, apalagi abis putus cinta wahh itu sih sedih banget sih jadi ketika kita lagi banyak masalah nih atau ngegalau rumput bisa jadi teman kita lohh meskipun rumput ga bisa dengerin atau ga paham sama bahasa kita tapi yang jelas dia bisa nemenin kita ketika sedih ataupun banyak masalah, jadi kalian kalo ga punya temen buat cerita masih ada rumput kok buat dengerin curhatan kalian hehehe. semangat para jomblo yang belum menemukan pasangan nya jangan galau tentang cinta lagian juga ga semua hal berkaitan dengan cinta banyak hal yang belum kita nikmatin ga cuma cinta doang kok.