Begitu juga jika kita sebagai pembaca, akan lebih akrab dapat berkenalan dengan penulisnya meski secara tak langsung (berkenalan lewat buku atau karyanya). Dan dengan banyak membaca kita akan menjadi calon penulis hebat pula. Karena salah satu cara menulis buat pemula bisa dengan cara Niteni, Neroki dan Nambahi. Mendikte, mencontoh dan memasukkan opini atau pendapat yang ingin kita tuliskan.
Lagi pula kita harus lebih banyak membaca daripada menulis. Sebagaimana Hamka pernah berkata “Penulis harus lebih banyak membaca daripada menulis.”
Apalagi bila kita ingin menulis buku, justru koleksi buku yang kita baca harus lebih banyak, seperti yang dikatakan Ali Al-Hasyimi “Untuk menulis sebuah buku, bacalah 10 buku!”
Evaluasi Tulisan Kita Sendiri
Entah berapa banyak yang pernah kita tulis, atau belum pernah sama sekali. Bila sudah banyak tak ada salahnya, kita membaca tulisan kita sendiri yang sudah lama kita upload baik di medsos, website atau semacam blog begitu pun yang ditulis dibuku catatan atau buku harian kita. Dari situ juga kita akan mendapat ide, baik itu untuk mengedit, menambah atau mengurangi kalimat dan diksi yang kurang tepat, dan mungkin merasa ada yang salah dalam tulisan kita. Dengan begitu walaupun tak sempat munulis, tetapi kita akan sempat membaca dan mengoreksi atau mengevaluasi tulisan kita sendiri. Karena bagaimana orang lain mau membaca karya kita, bila kita sendiri tak mau membaca ulang atas apa yang pernah kita tulis.