Lika liku persiapan demoss

Hai hai semuaa… 👋🏻👋🏻

ini adalah sedikit cerita dari lika liku persiapan demos kita yang kompak itu yaa👋🏻

Demo ekskul, atau demonstrasi ekstrakurikuler, adalah kegiatan yang diadakan sekolah untuk memperkenalkan berbagai kegiatan ekstrakurikuler (ekskul) kepada siswa baru, terutama saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai berbagai ekskul yang ada, sehingga siswa baru dapat memilih ekskul yang sesuai dengan minat dan bakat mereka. Nahhh dari sekian kompak nya mereka, ada banyakk sekali memories yang didapatkan.

Di mulai dari bulan Mei, perbicaraan tentang ini sudah berkoar-koar dimana-mana. Dan kita mempersiapkan ini mulai dari tanggal 11-07-2025, hari pertama kita mulai latihan dance. Dikumpulkan semua anggota pramuka dan rata” yang mengikuti demos ini adalah anak kelas 11 ditambahkan 1 saja anak kelas 12.

Latihan dengan waktu yang singkat itu bisa membuat pertunjukan yang sangat membanggakan kita, karna apa? kita kagum dengan kekompakan mereka, bahkan mereka rela hari libur yang seharusnya mereka pakai untuk liburan tapi mereka datang ke sekolah untuk latihan demos yang akan ditunjukkan dan dilihat oleh adik’ kelas mereka. Bahkan walaupun 1x kumpulan mereka tida full hadir smua tapi…. di latihan terakhir mereka bisa mengkompakan satu sama lain.

KESERUAN LATIHAN PRAMUKA SMKN 1 PULOAMPEL

Hai hai semuaa👋🏻


Satyaku Kudarmakan, Darmaku Kubaktikan

salam pramuka⚜️

Sabtu, 26 Juli 2025.
Anggota pramuka melaksanakan latihan seperti biasanya, dengan tambahan ada anggota baru dari adik-adik kelas 10.


Diawali dengan apel pagi untuk membuka latihan yang akan dilakukan memang sudah menjadi kebiasaan kita. Setelah apel pagi, semuanya diarahkan untuk masuk kedalam kelas.
“saling belajar, bukan untuk mengajari layaknya guru”
Materi kali ini kita membahas tentang biodata bapak Baden Powell, bapak pandu Indonesia dan bapak pramuka Indonesia serta membahas sedikit tentang sejarah pramuka. Kegiatan didalam kelas berlaku dari pukul 9 sampai pukul 10 pagi.
Setelah materi sudah selesai, dilanjutkan dengan kegiatan diluar.


Selanjutnya adalah PBB, peraturan baris berbaris.
kita mulai dari awal (tanpa tongkat) ini untuk melatih kekompakan langkah langkah dalam penggerakan.
Materi PBB pun selesai, ini saatnya istirahat. Semua dikerahkan untuk wajib membawa bekal untuk makan bersama, tapi bukan makan anggun melainkan makan di satu alas makan yang sama dan memakannya bersama sama. Dengan diberikan waktu 15 menit makanan harus habis bersih dan tidak ada sisa.
Setelah semuanya selesai, sesi hari ini pun berakhir.

Mobil Esemka Yang Tenggelam

Beberapa bulan ini masih kisruh masalah dugaan ijazah palsu Jokowi, tapi bisa bisanya saya iseng beli buku “Jokowi Tokoh Perubahan” secara online, karena dengan harganya dibawah dua puluh ribu dan pasti bukunya ori.

Meskipun buku ini terbit di tahun 2012, tetapi sama sekali saya belum pernah membacanya. Maka dari itu buku ini walaupun sudah hampir tiga belas tahun saya anggap adalah buku baru. Ya maksudnya baru baca.

Ada beberapa hal yang menarik dari buku ini, juga beberapa fakta yang mungkin kita kilas balik sejenak hubungan antara hari-hari ini yang terjadi dengan masa silam. Tentunya tentang kegemilangan pak Jokowi.

Pertama 

Jokowi lahir 20 Juni 1961. pada halaman 9, buku ini menjelaskan bahwa Jokowi lahir pada zaman serba sulit dan hidup bersama adik-adiknya dan dibesarkan orang tua mereka di kawasan bantaran sungai. Intinya Jokowi merasakan pahitnya hidup. Oleh karenanya justru membuat jokowi menjadi manusia yang disiplin dan teguh. Dari sini juga belajar memiliki watak rendah hati dan mandiri.

Penulis Kaya Dalam Keabadian

Gambar menulis dikutip dari: https://www.ikapi.org

 Rasanya saya belum pernah dengar kata-kata dari tokoh penulis yang menggembar-gemborkan nulis itu jadi kaya. Meskipun banyak penulis yang bisa mendapat banyak uang dan dari hasil menulis.

Mungkin ada juga menjadi penulis sebagai peluang untuk mendapat cuan atau sebuah industri. Tapi apakah tiap penulis bisa sukses semua.

Misalnya dengan banyaknya karya atau bukunya yang berhasil terbit dan dicetak berkali-kali berjuta-juta eksemplar. Apakah setelah melewati itu akan mendatangkan kebahagiaan? Apalagi tokoh-tokoh terdahulu yang karya-karyanya dicari, diburu, dan dibaca oleh ribuan dan jutaan orang, hingga saat ini dan yang akan datang.

Menurut saya, mungkin terlalu rendah bila kita menulis atau berprofesi sebagai penulis hanya berharap dapat uang. Ya, memang tidak munafik, siapakah yang tidak butuh uang. Tapi coba pikirkan kembali bahwa menulis itu lebih dari sekedar mencari uang, cari kekayaan, atau popularitas. Bagaimana untuk sampai pada pandangan yang lebih tinggi levelnya atau kedudukannya. Karena kata Pramoedya Ananta Toer “Menulis adalah bekerja untuk keabadian.” Ia juga mengatakan bahwa “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.”. Begitupun penulis itu bisa menjadi apa saja. Seperti kita memiliki sebuah pisau. Untuk apa digunakan. Bisa untuk mengiris barang-barang didapur, atau bisa juga untuk dipakai dalam hal kejahatan.

KEJUTAN SEBUAH BUKIT

Cerpen Azkha

“Nani aku coba bubur kacang ijonya, ya IIII”Aku menghampiri Nani yang berada di pojok kelas sambil memakan bubur kacang ijo.

“Nich, silahkan.”Nani menyodorkan mangkok yang berisi bubur kehadapanku.

“Aku ingin coba, apakah sama atau tidak rasanya dengan buatan papahku. “Aku berkata sebelum memasukkan bubur kacang ijo itu kedalam mulutku.

“Emmmm…… Rasanya nggak beda jauh,lumayan enak.”Aku berkata setelah merasakannya.

“Emangnya papamu sering bikin bubur kacang ijo …???”Nani berkata keheranan.

Aku tersenyum kecil lalu aku berkata “Dulu papaku pernah jualan bubur kacang ijo.saat itu setiap harinya aku menghabiskan tiga mangkuk bubur kacang ijo.

“Lala apakah kamu mau makan buburku juga, ini…???”Nana bersuara dari arah depan, kebetulan dia juga makan bubur kacang ijo di meja depan dalam barisan yang sama.

“iya, kebetulan Aku lapar, boleh Aku habiskan ???” Aku langsung menghampiri dan mengambil mangkok darinya.

Aku melihat Yagi berlari terbirit-birit keluar dari kantor sekolah menuju aku yang sedang asyik makan bubur di salah satu ruang kelas dari jendela.