Analisis Emotif Pendekatan dalam Apresiasi Sastra Menurut Teori Abrams pada Novel Balada Si Roy Karya Gol A Gong

Spread the love

Roy lahir di Bandung sama seperti Papahnya, kemudian pindah ke tempat kelahiran Mamahnya yaitu Serang berujung ditindas oleh penduduk asli yang memiliki kuasa seperti Dullah. Serang sekitar tahun 1987 dibuku Balada Si Roy keadaan penduduknya tampak sangat miris. Tak sedikit orang yang kelaparan karena tanahnya diambil secara paksa oleh pejabat, juga banyak yang pensiun tidak menikmati hasilnya. Penyebabnya karena penduduk asli Serang menggunakan pemikiran feodalisme dan oligarki. Bayangkan bagaimana jika cara berpikir tersebut masih diterapkan di masa kini, mungkin kesenjangan hidup akan terus berlanjut. Dampaknya banyak masyarakat yang kelaparan, tanah milik golongan dari kelas bawah akan terus dirampas, dan rakyat yang ingin menegak keadilan dimusnahkan. Tidak ada bedanya dengan penjajahan yang dilakukan oleh negara Eropa terhadap Indonesia, bahkan ini jauh lebih memprihatinkan karena penjajahan dilakukan terhadap bangsa sendiri.

Roy sebenarnya masih ingin menetap di Bandung, tetapi harus mengikuti Mamahnya untuk pindah ke Serang. Ia melanjutkan sekolah di SMA 1 Serang, bertemu wanita pujaan hatinya Ani dan harus berurusan dengan Dullah. Amarah Roy memuncak setelah seekor anjing peliharaannya yang bernama Jo mati ditangan Dullah, sehingga pria itu merasa kehilangan arah setelah kematiannya. Roy mengatakan kalah karena tidak membela sang Mamah untuk diterima dikeluarga Papahnya yang tidak ada ruang untuk mereka dan bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Apa sebenarnya tujuan Roy dilahirkan? Ia ada di rumah, tapi tak merasa pulang. Tertawa, tapi tak sungguhan senang. Pria itu juga menyatakan seharusnya ia dan sang Mamah di Bandung, bukan di Serang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *