
Sejarah Hari Guru Nasional
Hari Guru Nasional pertama kali diperingati pada tanggal 25 November 1945. Tanggal ini dipilih untuk memperingati berdirinya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang pada waktu itu berperan sebagai wadah perjuangan bagi para guru dalam memperjuangkan hak-hak mereka, serta meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. PGRI didirikan pada tanggal yang sama dengan peringatan Hari Guru Nasional ini, yakni 25 November 1945, setelah para guru dari seluruh Indonesia berkumpul dalam Kongres Guru Indonesia.
Setelah Indonesia merdeka, peran guru dalam membentuk karakter bangsa menjadi semakin penting. Mereka tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral, kebangsaan, dan etika kepada para siswa.
Tujuan Peringatan Hari Guru Nasional
Peringatan Hari Guru Nasional memiliki beberapa tujuan penting, antara lain:
- Menghargai jasa guru: Guru dianggap sebagai pahlawan tanpa tanda jasa karena peran penting mereka dalam membentuk karakter dan kecerdasan anak bangsa.
- Meningkatkan motivasi guru: Hari ini diharapkan dapat memotivasi para guru untuk terus mengembangkan kualitas pendidikan dan pengajaran yang mereka berikan.
- Mendorong pemerataan kualitas pendidikan: Peringatan ini juga menjadi ajang untuk meningkatkan perhatian terhadap kualitas pendidikan di seluruh Indonesia, tidak hanya di kota besar, tetapi juga di daerah terpencil.
- Menggalang solidaritas: Hari Guru Nasional juga menjadi waktu bagi guru untuk bersatu, saling berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta memperkuat kebersamaan dalam menjalankan tugas mulia mereka.
Tema dan Makna Hari Guru Nasional
Setiap tahun, Hari Guru Nasional memiliki tema yang berbeda, yang biasanya berkaitan dengan isu-isu pendidikan terkini. Tema ini bertujuan untuk menggugah kesadaran masyarakat, khususnya guru dan pemerintah, untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.